Manfaat Survei Angket Penilaian Guru dan Dampak Buruknya
Manfaat Survei Angket Penilaian Guru dan Dampak Buruknya
Manfaat
Survei Angket Penilaian Guru dan Dampak Buruknya – Sebetulnya
yang akan kita bahas bukan hanya manfaat survei angket penilaian guru tapi juga
ada dampaknya yang wajib diketahui. Dari sekian banyaknya manfaat tak bisa
dipungkiri ada dampak buruknya juga kepada seorang guru. Hal apa sajakah yang
menjadi manfaat dan dampak buruknya. Dapat kita ikuti dari ulasan yang
terperinci berikut. Dengan mengungkapkan hal ini semoga menambah wawasan dan
keilmuan sehingga tidak terlalu bingung ketika dihadapkan adanya survei angket
yang disebarkan oleh sekolah kepada semua siswa-siswi yang ada di sekolah
tersebut. Juga tidak terlalu kaget dengan hasilnya karena terjadi bisa saja
positif dan negatif kepada kita. Apalagi umumnya siswa-siswi itu jujur apa
adanya tanpa ada ketakutan untuk mengungkapkan pendapatnya sesuai dengan
kenyataan yang ada. Beruntunglah kalau hasilnya positif, karena mereka
menilainya sangat objektif. Kalau guru menilai guru umumnya tidak akan efisien
ataupun akurat karena cenderung ada subjektif yang ditonjolkan. Misalnya ada
perasaan tidak suka terhadap guru tersebut maka penilaiannya tidak akan sesuai
fakta tapi akan disangkutpautkan dengan sikap ingin menjatuhkan. Ataupun
misalnya ada rasa segan kepada guru lain umumnya saling memberi komentar yang
baik. Ya akhirnya penilaian objektif tidak didapatkan. Sebab itu, yang menjadi
target sasaran adalah siswa-siswi, mereka yang diajar oleh seorang guru yang
berbeda mereka jugalah yang mampu menilai kualitas mengajar dan mendidik
gurunya tersebut.
Konsep
Survei Angket Penilaian Guru
Berbicara konsep survei angket penilaian guru
umumnya tiap sekolah akan berbeda dalam konsep yang dimilikinya. Tergantung
dari sudut pandang apa yang perlu dinilai yang ditujukan kepada seorang guru.
Konsep
Pertama dari SMTI Padang
Sumber : http://www.smtipdg.sch.id/survey/index.php/survey-penilaian-kinerja-guru |
Guru memberikan motivasi kepada siswa.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru berpakaian rapi dan sopan.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan bahasa
yang jelas dan mudah dimengerti.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru menggunakan bahasa yang santun.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru menyampaikan kriteria penilaian.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru memberikan penilaian/memeriksa tugas yang
diberikan.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru menguasai materi pembelajaran yang diajarkan.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru menanggapi pertanyaan/jawaban siswa dengan
respon yang positif.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru meninggalkan tugas bila berhalangan hadir.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru memberikan umpan balik terhadap tugas dan
ujian yang diberikan.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Guru disiplin dalam pembelajaran.
a. Selalu.
b. Sering.
c. Kadang-kadang.
d. Jarang.
e. Tidak pernah.
Konsep
Kedua dari SMK YASPI Syamsul ‘Ulum Kota Sukabumi
Seperti berikut lihat gambar dibawah.
Sumber : Staf TU SMK YASPI Syamsul 'Ulum Kota Sukabumi |
Konsep
Ketiga dari Muhammad Adam Hussein, S.Pd
Berikut arsip dari penulis ketika menyebarkan
survei angket penilaian guru. Dimana konsepnya berupa kesan dan pesan kepada
seorang guru yang bersangkutan. Umumnya ini untuk dokumentasi pribadi seorang
guru. Dimana sistem pelaksanaannya bisa dalam 1 tahun 2x sesuai dengan
semester. Atau cukup sekali dalam satu tahun bisa dilakukan pada semester 1
atau bahkan semester 2. Tapi sebaiknya dilakukan pada semester 1 jika
sewaktu-waktu sekolah pun menyebarkan survei angket penilaian guru maka kita
sudah siap dengan hasilnya karena sudah dilakukan penelitian sebelum sekolah
tersebut melakukan penelitian.
Sumber : Dokumentasi Pribadi Kesan Pesan Mengajar Konsep Muhammad Adam Hussein, S.Pd |
Kesimpulan
Konsep Survei Angket Penilaian Guru
Tiga konsep diatas dapat digunakan secara
kombinasi atau memilih salah satunya disesuaikan saja dengan kebutuhan sekolah
atau kebutuhan yang diinginkan. Karena tiga konsep tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Jadi apabila dilakukan kombinasi konsep bisa
menghasilkan yang luar dari prediksi yang diharapkan.
Manfaat
Survei Angket Penilaian Guru
Ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai
manfaat dari adanya survei angket penilaian guru seperti berikut:
1. Sekolah dapat mengetahui kualitas guru dalam
mengajar.
Ya dengan mengetahui kualitas guru dalam melakukan
pembelajaran maka kualitas sekolah pun akan ikut terangkat. Karena sekolah itu
ditunjang oleh guru berkualitas pula bila menginginkan sekolah maju.
2. Sekolah dapat menjaga kualitas guru yang
sudah ada.
Dengan mengetahui mana guru yang berkualitas dan tidak maka
sekolah tersebut mampu menjaga kualitas sekolahnya. Dimana misalnya gurunya
tidak berkualitas seperti: jarang hadir,
tidak memberi tugas ketika berhalangan hadir, dan lainnya. Pasti
pembelajaran akan terganggu dengan banyaknya materi yang belum tersampaikan. Dengan
sekolah yang sudah berprestasi di bidang kualitas guru pasti akan menjadi nilai
positif di masyarakat yang menyebabkan mereka tidak ragu untuk menyekolahkan
anak-anaknya di sekolah tersebut sekalipun berstatus sekolah swasta.
3. Guru dapat mengembangkan potensi SDM
kependidikannya.
Ya setelah guru tersebut mengetahui sejauh mana kualitasnya
dalam mengajar, ia akan mampu mengembangkan dirinya mana yang harus
dipertahankan dan mana yang harus dihindari atau tidak dilakukan. Dengan begitu
guru yang berperan sebagai pembelajar akan terlaksana dengan baik. Sehingga
profesionalitas seorang guru tersebut tidak akan diragukan lagi oleh pihak
sekolah, oleh pihak peserta didik, maupun oleh pihak masyarakat.
Bahkan bisa jadi setelah guru tersebut eksis karena
kualitasnya maka bisa jadi banyak tawaran untuk mengajar di sekolah yang
menginginkan dirinya. Sehingga tawaran demi tawaran yang diluar dugaan bisa
saja terjadi. Bahkan gaji juga bisa lebih berpotensial dibandingkan di sekolah
yang utamanya atau sekolah yang sebelumnya. Tapi hal itu biasanya jarang sekali
disebabkan hasil survei angket menjadi rahasia sekolah tidak menjadi rahasia
publik sehingga mungkin hanya guru tersebut yang hanya mengetahui kualitasnya
dengan cara bertanya kepada staf TU yang kebagian merekap data survei angket
penilaian guru.
4. Guru tidak akan menilai kualitas dirinya
sendiri.
Dengan adanya survei angket penilaian guru sehingga seorang
guru tidak akan menduga-duga tentang kualitas yang dimiliki oleh diri mereka. Karena
survei angket tersebut juga disasarkan kepada siswa-siswi maka hasilnya menjadi
sangat objektif sesuai dengan realitanya. Tidak akan ada kecurangan untuk
mendapatkan pandangan atau komentar positif karena yang menentukan adalah
kualitas guru itu sendiri.
5. Sekolah tidak akan kehilangan wibawa.
Dengan mendapatkan guru yang berkualitas maka sekolah
tersebut tidak akan kehilangan wibawa sebaliknya akan mendapatkan wibawa.
Dimana masyarakat akan membanggakan anaknya bersekolah di sekolah tersebut. Bahkan
menjadi viral marketing pada akhirnya dimana mereka akan mengajak masyarakat
lain untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut.
Dampak
Buruk Survei Angket Penilaian Guru
Ada beberapa hal yang menjadi
dampak buruk survei angket penilaian guru ini, seperti :
1. Guru yang jarang hadir dan cara
pembelajarannya tidak menyenangkan akan diketahui oleh pihak sekolah.
Dimana
guru yang memiliki kualitas kurang baik akan diketahui dan otomatis ini akan
berdampak buruk terhadap kualitas dirinya di mata kepala sekolah. Sehingga kepala
sekolah memungkinkan untuk melakukan pemanggilan berupa pemberi peringatan atau
bahkan yang terburuknya dilakukannya pemutusan hubungan kerja (phk). Pernah
terjadi di sekolah penulis sendiri ada seorang guru yang dipanggil kepala
sekolah karena jarang hadir kemudian akhirnya diberi peringatan, terus ada guru
yang hobinya selfie saat sedang kbm berlangsung pada akhirnya jam mengajar
terganggu dan menjadi diketahui oleh pihak kepala sekolah karena saran dari
siswa-siswi tersebut.
2. Guru terancam dikeluarkan oleh pihak
sekolah.
Ketika
kepala sekolah mengetahui kualitas seorang guru yang mengajar di sekolahnya
maka itu akan bernilai. Ketika mendapatkan nilai positif dari siswa-siswi maka
guru tersebut akan mendapatkan posisi yang baik bahkan dipercaya untuk memegang
jabatan lain selain jadi guru bidang studi misalnya wali kelas, pembina osis,
ataupun jabatan lainnya. Tapi sebaliknya kalau mendapatkan nilai negatif dari
siswa-siswi maka kepala sekolah akan menganggap hal itu buruk dan menjadi
ancaman posisi bisa jadi misalnya yang tadinya mengajar semua kelas menjadi
mengajar kelas 2 – 3 saja, atau bahkan diminta untuk pindah mengajar di sekolah
lain, atau paling tidak diperingati untuk kehadirannya kalau masih tidak ada
perubahan bisa terjadi pergantian guru bidang studi yang dipegangnya.
3. Guru merasa takut dengan hasil survei
angket penilaian gurunya ditakutkan menilai buruk terhadap kualitas yang
dimilikinya.
Ya
benar, sebab terkadang tidak semua guru tahu hasil survei angket penilaian guru
yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. Hanya staf TU dan kepala sekolahlah yang
tahu sebab itu guru harus cerdik-cerdik tahu tentang penyebaran survei angket
tersebut paling tidak. Sehingga ia tidak akan kaget kalau di akhir tahun ajaran
ia mendapatkan panggilan dari kepala sekolah.
Manfaat Survei Angket Penilaian Guru dan Dampak Buruknya – Itulah
sejumlah uraian tentang manfaat dan dampak buruk adanya survei angket penilaian
guru yang dilaksanakan oleh sekolah. Untuk mengetahui kualitas guru yang
mengajar di sekolahnya tersebut. Hal itu memang ada manfaatnya juga ada dampak
buruknya sekalipun begitu. Tetap kita tidak harus takut dengan adanya hal
tersebut. Tapi percayalah kalau kita punya kualitas yang beda dan sangat
pontensial positifnya. Karena kalau tidak percaya dengan kualitas sendiri bisa
mempengaruhi konsentrasi pada akhirnya. Semoga kita bisa mengembangkan potensi
SDM kependidikan yang dimiliki lebih daripada sebelumnya, dan terus menginovasi
strategi pembelajaran yang seru, mengasyikkan dan juga efisien menghasilkan
pembelajaran yang menerap ke dalam jiwa dan mental siswa-siswi kita.
Staf TU SMK
Yaspi Syamsul Ulum Sukabumi (2015/2016)
Dokumentasi
Pribadi dari Survei Kesan Pesan Pembelajaran yang dilakukan oleh penulis sendiri.
http://www.smtipdg.sch.id/survey/index.php/survey-penilaian-kinerja-guru
SUMBER
ARSIP
Muhammad Adam
Hussein, S.Pd
Manfaat
Survei Angket Penilaian Guru dan Dampak Buruknya
Sukabumi, 6
Desember 2016
20 komentar untuk " Manfaat Survei Angket Penilaian Guru dan Dampak Buruknya"
Ataupun referensi bagi guru yang ingin melakukan survei penilaian kinerja guru untuk arsip pribadinya.
Siap mas, ini blog keduanya yang fokus ke dunia pendidikan.
Yang kebetulan juga saya berlatarbelakang sarjana pendidikan khusus dibidang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Makasih buat kunjungannya.
Makasih buat kunjungannya.
Siap mas, silakan kunjungi lagi aja ya lain waktu.
Silakan aja download format survei penilaian gurunya yang udah disediakan.
Semoga bisa menginspirasi sekolahnya atau gurunya.
lumayan gan makasih banget..
ini juga bermanfaat banget untuk teman saya..
Semoga dapat segera diterapkan disekolah temannya.
Pasti bakalan paham dunianya mengajar dan menjadi guru itu seperti apa.
Kenapa gitu bu?