Dampak Pergantian Pemilik Sekolah Swasta Terhadap Perubahan

 

Dampak Pergantian Pemilik Sekolah Swasta Terhadap Perubahan

 

Adam Nurul Hussein, S.Pd

Pendidik di Kota Sukabumi, Jawa Barat

 

Berbicara dampak itu artinya adanya perubahan, sedangkan perubahan tidak akan selalu mengarah kepada hal yang positif, adakalanya perubahan tersebut tidak menguntungkan salah satu pihak lain, sehingga ketika dilihat kembali oleh sudut pandang maka akan muncul persepsi yang berbeda. Pergantian pemilik sekolah swasta itu artinya ada peralihan pemilik, disebabkan pemilik sebelumnya tidak mampu dalam mengembangkan sekolah itu sendiri. Bisa disebabkan karena banyaknya dana yang menunggak di siswa, tidak mampu mengelola dana bos/dana operasional dengan tepat, tidak mampu bekerjasama dengan pihak lain, dan sebagainya. Biasanya sekolah swasta pemiliknya adalah sebuah yayasan. Yayasan inilah yang menaungi sebuah sekolah, sedangkan sekolah dibawah pengawasan yayasan. Jadi sekalipun sekolah ini adalah sebuah lembaga tetapi masih dibawah pengawasan yayasan untuk kebijakan dan lain-lainnya.

Sumber Gambar: 
https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-dengan-komputer-tablet-beige-blazer-holding-3184328/

 


Disini penulis akan menyampaikan dampak pergantian pemilik sekolah swasta berdasarkan pengalaman dan dianalisa kembali sehingga menjadi sebuah gambaran yang akurat untuk dipelajari.

 

Perubahan Manajemen

Perubahan ini adakalanya terjadi karena kebutuhan atau keterdesakan, disesuaikan dengan keinginan dari sebuah yayasan. Jadi ketika yayasan tersebut meminta perubahan manajemen maka yang terjadi adalah perubahan dari anggota manajemen lembaga sekolah swasta tersebut. Misalnya: kepala sekolah diganti, kepala tata usaha (tu) diganti, staf tata usaha diganti, bendahara diganti, waka kurikulum diganti, waka kesiswaan diganti, pembina osis diganti, penanggungjawab perpustakaan diganti, dan lain-lainnya. Perubahan manajemen ini tidak akan terjadi pada guru-guru. Dalam hal ini, guru bisa dibilang dalam posisi aman.

 

Karena tujuan dari perubahan manajemen ini adalah mengubah sistem terhadap manajemen, misalnya: sistem jam kerja, sistem kedisiplinan, sistem gaji dan sistem-sistem lainnya. Berharap dengan adanya perubahan manajemen ini, kinerja dari manajemen ada perubahan yang signifikan terhadap kualitas dan loyalitas kerja. Namun apabila salah dalam menerapkan perubahan manajemen maka apa yang hendak dicapai bukannya tercapai melainkan mengalami kemunduran. Tentu saja, hal itu disebabkan oleh salah perhitungan, mengira dengan perubahan manajemen akan semakin membaik malah yang terjadi adalah kebalikannya.

 

Alasannya, bisa jadi karena orang lama sudah paham dengan sistem kerja di bidang masing-masing sehingga sudah terbiasa. Sedangkan orang baru bisa saja belum tentu bisa mengikuti sistem kerja yang sesuai dengan gambaran pekerjaannya. Sehingga hal itu bisa memunculkan masalah baru. Kecuali, orang yang baru tersebut bukan orang yang baru terjun melainkan sudah terbiasa dan berpengalaman dibidangnya.

 

Disinilah kebijakan sebuah yayasan yang berperan, dalam menentukan diperlukan perubahan atau tidaknya didalam manajemen. Yayasan sendiri yang akan menerima konsekuensinya dari hasil perubahan manajemen. Sedangkan dampak dari perubahaan manajemen, orang-orang yang bekerja di bagian manajemen ini juga yang harus diperhatikan karena mereka sebelumnya sudah loyalitas dan sudah bekerjasama dengan yayasan sebelumnya yang tentunya harus dipertimbangkan nasibnya. Jangan egois, hanya mementingkan perubahan yang baik dengan menyingkirkan orang-orang lama di bagian manajemen. Berilah pesangon, ataupun tanda terima kasih atas loyalitas, dan sebagainya, yang seringkali terjadi di lapangan pergantian itu tidak menguntungkan bagi pihak orang-orang lama. Misalnya: diberikan penawaran kerja tetapi diluar pekerjaan sebelumnya yang bisa saja akan ada perubahan terhadap gaji, sehingga lebih baik keluar daripada besaran gaji yang tidak seimbang dengan kebutuhan keluarga.

 

Artinya perubahan manajemen bila diperlukan, harus mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang. Jangan sampai sebelah mata sudut pandangnya. Karena ada dampak dari perubahan manajemen tersebut terhadap karyawan.

 

Perubahan Tenaga Pendidik

Perubahan tenaga pendidik bisa saja terjadi karena pemilik yayasan terdahulu dan yayasan terbaru memiliki perbedaan dalam visi misi. Perubahan tenaga pendidik pada umumnya dilihat dari kinerja guru, namun sekarang bergeser bukan lagi melihat pada kualitas guru tetapi tergantung pada kebijakan yayasan. Sedangkan kebijakan yayasan umumnya tidak objektif, karena yang seharusnya menilai adalah kebijakan lembaga melalui kepala sekolah, seringkali yang terjadi adalah penilaian yang subjektif. Sayangnya, bukannya mempertahankan kualitas guru yang dimiliki melainkan mengganti guru yang ada dengan guru yang sudah bekerja di yayasan induk, sehingga terjadilah perubahan tenaga pendidik. Perubahan tenaga pendidik ini bisa saja menghasilkan hal positif di kemudian hari nanti bisa saja menjadi bumerang karena kesalahan kebijakan, juga menjadikan masa percobaan tiga bulan sebagai dalih untuk menghindari kualitas yang menurun. Namun faktanya, bisa saja berbanding ke balik.

 

Pertama, guru tetap dipertahankan tetapi diberikan penawaran menjadi guru mapel lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan jurusan keguruannya, ataupun tidak ada kaitan dengan keahlian guru yang dimiliki. Tetapi jam mengajar lumayan banyak. Jelas ini bisa membahayakan, karena guru dituntut (harus) menyesuaikan dengan mapel lain, dimana mapel lain itu harus kembali lagi dipelajari dari nol. Butuh adaptasi, butuh penguasaan materi, butuh mempelajari hal mendalam tentang materi, dan lainnya.

 

Kedua, guru tetap dipertahankan tetapi mapel yang diberikan tidak sesuai jurusan dan bahkan diberikan jam mengajar yang sedikit misalnya hanya 2 jam seminggu, 6 jam seminggu, dan seterusnya. Justru ini akan menyebabkan guru tersebut berpikir ulang, bisa saja mengundurkan diri yang tidak secara langsung memecat atau memberhentikannya. Karena yang pasti, jam mengajar yang sedikit itu tidak sebanding dengan ongkos pulang pergi, jajan, selama sebulan. Artinya, selama sebulan jumlah pertemuannya adalah 8 jam pertemuan, selama seminggu 2 jam mengajar.

 

Kalau memang ingin memberhentikan guru-guru lama maka seharusnya diketahui dulu bagaimana nasib setelah tidak mengajar disitu, apakah mereka ada cadangan atau sampingan tidak untuk kehidupan sehari-hari mereka di kemudian. Hal ini pun harus menjadi bahan pertimbangan. Jangan sampai, guru yang keluar dari sekolah tersebut mereka merasa terdzalimi karena penilaian yang tidak objektif, penilaian yang tidak menguntungkan bagi guru, ataupun kurangnya kepedulian terhadap nasib guru.

 

Hal ini bisa saja menjadi masalah di kemudian hari, dimana guru yang bertahan merasa tertekan mengajar di sekolah tersebut dengan tuntutan yang sangat besar namun tidak difasilitasi untuk pengembangan diri untuk tenaga pendidik. Bahkan sistem gaji pun tidak ada perubahan. Yang seharusnya dilakukan, adalah memberikan pelatihan-pelatihan secara rutin kepada guru untuk menyesuaikan strategi pembelajaran yang digital, yang menyenangkan, yang lebih antusias terhadap siswa. Sehingga guru akan semakin berkualitas apabila ditunjang dengan pelatihan pengembangan diri bagi tenaga pendidik.

 

Jangan sampai kebijakan itu tidak bijak, karena kebijakan yang tidak bijak dampaknya bukan dirasakan hari ini tapi selanjutnya akan dirasakan di kemudian hari. Dapat disimpulkan, pergantian manajemen dan pergantian tenaga pendidik memang bagus bila untuk perubahan, tapi perubahan juga bisa menghasilkan dua hal, perubahan yang berkualitas dan perubahan yang tidak berkualitas (penurunan kualitas). Hal ini bergantung sekali terhadap kebijakan yayasan dan kebijakan lembaga yang mengambil keputusan. Jangan sampai, salah dalam mengambil keputusan karena risikonya adalah kerugian bagi yayasan dan lembaga di kemudian hari.

 

Itulah yang menjadi dampak pergantian pemilik sekolah swasta terhadap perubahan. Semoga menjadi pertimbangan yang menghasilkan kebijakan yang menguntungkan satu sama lain. Terimakasih atas perhatiannya.[]

 

 

Posting Komentar untuk "Dampak Pergantian Pemilik Sekolah Swasta Terhadap Perubahan"